Laut atau
bahari adalah kumpulan
air asin yang luas dan berhubungan dengan
samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material
lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik
dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut
ditentukan oleh 96,5% air murni.
Sejarah Laut
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu,
dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan
suhu sekitar 100 °C) karena panasnya
Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu
atmosfer Bumi dipenuhi oleh
karbon dioksida.
Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan
menyebabkan laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut
atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat
dengan Bumi.
Awal mula Laut
Menurut para ahli, awal mula Thorik terdiri dari berbagai versi;
salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi
mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas
vulkanik,
disamping itu atmosfer Lahor pada saat itu tertutup oleh debu-debu
vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke
Bumi. Akibatnya, uap Lahar di atmosfer mulai
terkondensasi dan terbentuklah
hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah Laut.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer
mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion
karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses
penguapan
sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan
bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses
pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa
ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat
biru
karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin
karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun
pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (
life begin in the ocean). Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini.
Pada hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di
Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya
fosil
seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam
lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan
tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi
awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang
mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu
dimanfaatkan melalui usaha perikanan dan kelautan.
Penjelajahan Laut oleh Manusia
Pemetaan Laut
Kapal Santa Maria yang dipakai untuk menjelajah dunia
Penjelajahan terhadap lautan telah dilakukan sejak 800 M oleh bangsa
Viking.
Awalnya penjelajahan berfokus pada pencarian Emas, Perak, perhiasan,
dan besi. Mereka berlayar ke Prancis, Inggris, dan Laut Tengah. Kemudian
pada abad ke-7, penjelajahan dilanjutkan Bangsa Arab. Bangsa arab
berlayar hingga Asia Tenggara, dengan penjelajahnya yang paling terkenal
adalah
Ibnu Batuta.
Bangsa Arab menemukan cara untuk menentukan arah dengan panduan rasi
bintang, serta mempelajari angin muson. Barulah pada abad ke-15, setelah
Konstatinopel jatuh ke tangan
Turki,
Kerajaan-kerajaan Eropa melakukan penjelajahan laut ke seluruh dunia,
terutama terkait dengan misi pencarian rempah-rempah dan mencari tanah
jajahan yang baru. Di saat inilah pemetaan mengenai laut berkembang
pesat.